Pura Luhur Uluwatu

Estimated read time 3 min read

Pura Luhur Uluwatu : Daya Tarik Wisata Yang Melegenda Di Bali

Pura Luhur Uluwatu, juga dikenal sebagai Pura Uluwatu, adalah salah satu situs suci yang memikat di pulau Bali. Berlokasi di wilayah Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pura ini menjulang di ujung barat daya pulau, menghadap lautan luas dengan pemandangan batu karang yang menakjubkan.

Awal Sejarah Pura Luhur Uluwatu

Dipercaya sebagai Pura Sad Kayangan, Pura Luhur Uluwatu dianggap sebagai penyangga spiritual dari 9 mata angin oleh umat Hindu. Sejarahnya bermula pada abad ke-11, ketika seorang pendeta suci bernama Empu Kuturan memilih lokasi ini sebagai tempat pemujaan. Empu Kuturan membawa serta ajaran Desa Adat dengan segala peraturannya, memberikan landasan spiritual bagi masyarakat sekitar.

Pentingnya Pura Luhur Uluwatu semakin meningkat ketika seorang pendeta suci berikutnya, Dang Hyang Nirartha, tiba di Bali pada akhir tahun 1550. Perjalanan spiritualnya mencapai puncak di Pura ini, di mana ia mencapai Moksa atau Ngeluhur. Istilah “Ngeluhur” menjadi inspirasi untuk nama Pura ini, mencerminkan makna mendalam dari tempat suci ini sebagai tempat puncak perjalanan spiritual.

Daya Tarik Yang Membuat Turis Berkunjung Ke Pura Luhur Uluwatu

Dikelilingi Tebing Yang Curam Dan Pemandangan Laut

Selain menjadi tempat beribadah, Pura Luhur Uluwatu juga menawarkan panorama alam yang memukau, terutama saat matahari terbenam. Dikelilingi oleh tebing-tebing curam, pura ini tidak hanya menawarkan pengalaman keagamaan yang mendalam tetapi juga memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan alam pulau Bali yang memukau.

Hutan Tempat Habitat Ratusan Monyet

Di daerah sekita uluwatu dipenuhi hutan. Hutan ini, dihuni oleh ratusan monyet liar, dikenal sebagai penyangga kesucian Pura Uluwatu oleh masyarakat setempat. Saat memasuki kawasan ini, para pengunjung perlu waspada terhadap perlunya menjaga barang bawaan, karena monyet-monyet kocak ini kerap kali senang menarik perhatian dengan cara yang lucu.

Untuk menjaga kehormatan tempat suci, adalah aturan umum bagi para pengunjung untuk mengenakan sarung dan selempang yang dapat disewa di pintu masuk Pura Luhur. Hal ini menjadi langkah kecil namun penting untuk menghormati tradisi dan adat istiadat setempat.

Dalam menghadapi keberadaan monyet di sekitar, memberi mereka buah pisang atau kacang bisa menjadi pengalaman berkesan. Dengan begitu, kunjungan ke Pura Uluwatu tidak hanya menyentuh sisi spiritual dan sejarah, tetapi juga memperkenalkan interaksi unik dengan kehidupan alam lokal yang berwarna.

Tari Kecak Yang Mengambil Kisah Rama & Sita

Tari Kecak, dikenal juga sebagai “Tarian Api,” menjelma sebagai salah satu pertunjukan tari yang paling memukau di pulau Bali. Mengambil inspirasi dari cerita epik Ramayana, tarian ini mengisahkan episode yang melibatkan karakter seperti Hanoman, Rama, Sita, dan Ravana. Tarian Kecak memukau penonton dengan keindahan gerakan artistik yang menggambarkan kisah epik ini.

Pentas Tari Kecak terbaik dapat disaksikan di teater terbuka yang berada di sebelah Pura Luhur Uluwatu. Pertunjukan dimulai pada jam 18:00 hingga 19:30, memberikan kesempatan bagi para penonton untuk merasakan keajaiban budaya Bali di bawah cahaya matahari terbenam.

Lokasi Dan Tarif Masuk

Alamat : Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali
Harga Tiket Masuk :

– WNI

Dewasa – Rp 15.000

Anak-Anak – Rp 7.500

– WNA 

Dewasa – Rp 20.000

Anak-Anak – Rp 15.000

 

Sumber Gambar : kompas.com

stevencopy https://www.trukania.com

Penulis dan editor di www.trukania.com

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours